Ajaran-ajaran Islam dalam Tradisi Nyadran



BANTUL - Acara puncak Majelis Birrul Walidain: Semaan Al-Qur'an dan Nyadran" yang diselenggarakan di Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo berlangsung pada Senin (23/4/2018). 

Acara diawali dengan muqodaman Al-Qur'an pada pagi hari, kemudian dilanjutkan ceramah atau tausiyah oleh Rois Syuriah PCNU Bantul, lalu diteruskan dengan tahlil dan diakhiri dengan do'a. 

Rois Syuriah PCNU Bantul sekaligus Tokoh Agama asal Dusun Wonokromo, KH. Abdul Kholiq Syifa' mengatakan, menurut syariat Islam setidaknya ada empat hal agar nasib orang agar beruntung. Dan semua itu, ujar dia, ada dalam Tradisi Nyadran.

"Pertama adalah melaksanakan sedekah menurut syariat. Mau enggak mau, dalam acara Nyadran kita disuruh untuk bersedekah. Entah itu berupa uang atau makanan," kata KH. Kholiq di Serambi Masjid Taqwa Wonokromo, Senin (23/4/2018).

Dia menerangkan, orang yang pelit akan sempit dan dipersulit hidupnya. Semua, kalau serung bersedekah akan bernasib bahagia atau beruntung. 

KH. Kholiq meneruskan, kedua adalah Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orang tua. 

"Berbaktilah kepada orang tua, maka anakmu akan berbakti kepadamu. Kita harus instrospeksi diri," katanya. 

Dia menerangkan, berbakti kepda orang tua tidak hanya saat hidup saja, tetapi mendoakan setelah meninggal juga termasuk Birrul Walidain. Dalam Tradisi Nyadran, minimal orang yang tidak ingat bapak dan ibunya yang sudah meninggal bisa mengingat dan mendoakan.

Ketiga adalah silaturahim, menurut KH. Kholiq, Nyadran adalah momen yang bisa mengumpulkan orang yang merantau di luar kota untuk berkumpul lagi ke desa asalnya. Bahkan, Nyadran ini bisa lebih ramai daripada saat Idul Fitri. 

"Keempat adalah berbuat baik dan mendorong kegiatan beribadah. Dalam Nyadran ada kerja bakti, ada pula Musabaqoh Hifdzil Qur'an. Kalau gak Nyadran, acara itu enggak ada," ujar KH. Kholiq. 

KH. Kholiq berharap, agar penyelenggaraan Nyadran tersebut  dapat ditingkatkan ke depan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat Wonokromo.

"Nyadran mengingatkan kita besok juga akan disadrani juga. Mati enggak perlu diminta tapi harus dipersiapkan. Dan yang paling penting adalah Khusnul khatimah," ujarnya. 

Selain itu, lanjut KH. Kholiq, empat perkara yang harus dihindarkan, yakni jangan menggampangkan sholat, durhaka kepada orang tua, meminum miras, dan merugikan orang lain. (Arif K Fadholy)

Comments