Menyendiri dibawah kaki pohon
Dengan diri berbayang pilu dan bercak noda diri
Datang serangan angin lembut
Menyapaku dengan hangat
Sehabis menari indah di Sabana
Disusul se-geng ayam liar bernafsu
Mematuk, bernyanyi dan mengukir hari-hari
: Seniman klasik penggerombol
Terdengar jauh suara bising meriang
Sebuah ular besi melaju cepat tak terkendali
Meninggalkan jejak-jejak penderitaan yang masih hangat
Burung raksasa melangkahiku
Dengan cantik acuh tak acuh
: Peliharan kesayangan raja-raja
Dari arah timur, seekor semut merabaku
Berjalan bak tentara
Yang tak lelah bersilaturrahmi dengan seluruh jagad
Orang-orang melirik tajam menghunus ke arahku
Dengan tatapan aneh
Berjuta tanya-jawab tak terselesaikan
Ku tak ingin terhanyut dengan semua realita itu
Ku hanya ingin mendekat dengan-Mu. (Yogyakarta, 2009)
Dengan diri berbayang pilu dan bercak noda diri
Datang serangan angin lembut
Menyapaku dengan hangat
Sehabis menari indah di Sabana
Disusul se-geng ayam liar bernafsu
Mematuk, bernyanyi dan mengukir hari-hari
: Seniman klasik penggerombol
Terdengar jauh suara bising meriang
Sebuah ular besi melaju cepat tak terkendali
Meninggalkan jejak-jejak penderitaan yang masih hangat
Burung raksasa melangkahiku
Dengan cantik acuh tak acuh
: Peliharan kesayangan raja-raja
Dari arah timur, seekor semut merabaku
Berjalan bak tentara
Yang tak lelah bersilaturrahmi dengan seluruh jagad
Orang-orang melirik tajam menghunus ke arahku
Dengan tatapan aneh
Berjuta tanya-jawab tak terselesaikan
Ku tak ingin terhanyut dengan semua realita itu
Ku hanya ingin mendekat dengan-Mu. (Yogyakarta, 2009)
Comments
Post a Comment